Top Ad unit 728 × 90

Popular Posts

Aktifis Aktif, Non-Aktif, dan Terblokir


Oleh : Makhfud Syawaludin

Salam Sejahtera Bagi Insan Terpilih Tahun Ini
Alhamdulillah, Tetap dalam Rahmat dan Hidayah
Sang Pangeran Cinta
Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Allahumma Sholli ‘Alaa Muhammadin
Wa ‘Alaa Aalihi Wa Shahbihi Wasallim

Aktivis. Kesan apa yang muncul ketika melihat dan membacanya? Mungkinkah, Aktifis itu rambute gondrong-gondrong (kecuali perempuan, biasa berambut panjang. Hehehe), memakai baju flanel dan sering tidak dikancing serta memakai kalung ala tentara perang Vietnam, jarang kuliah, nilai IP (Indeks Prestasi) buruk, demo bahkan sampai berbuat anarkis, sering nongkrong di warung kopi dan kantor LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), kuliah molor dan berbagai sisi negatif yang lain. Sebagian ada yang seperti itu dan hal tersebut tidak dapat digeneralisasikan sebagai sebuah definisi/pengertian.
Dan apabila hal itu benar, tidak menjadi benar-benar negatif sebab ada alasan dan tujuan dari perbuatan tersebut. Rambut gondrong sebagai perlawanan untuk para birokrat yang melakukan KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) atau mungkin agar dianggap kuat dan berani (memberikan impact) oleh para petugas keamanan/pemerintahan. Jarang kuliah karena menganggap perkuliahan bukan menjadi pusat pembelajaran melaikan lembaga kursusan. Berdemo bukan menjadi wajib hanya bila diperlukan saja. Nonkrong di warung kopi untuk menguatkan ekonomi masyarakat, diskusi, merapatkan barisan dan sering berada di kantor LSM ingin belajar dan bergabung dalam organisasi sosial untuk kesejahteraan masyarakat serta memakai kalung tentara perang Vietnam menunjukkan perjuangan memperebut kebebasan, kesejahteraan, dan keadilan. Aktivis adalah karakter, panggilan jiwa. Sehingga tidak menjadi sebuah konsekuensi logis ketika menjadi seorang aktifis melakukan aktifitas-aktifitas tersebut terutama yang negatif.
Kita tengok definisi Aktifis dalam sebuah literatur. Aktivis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang (terutama anggota organisasi politik, sosial, buruh, petani, pemuda, mahasiswa, wanita) yang bekerja aktif mendorong pelaksanaan sesuatu atau berbagai kegiatan di organisasinya. Pendapat kawan-kawan, Aktivis itu orang yang selalu ingin berbuat lebih untuk kepentingan bersama. Aktivis adalah orang yang mendorong pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan bersama dengan nilai-nilai kebaikan. Dan Aktivis adalah pelopor atau penggerak yang memicu perubahan ke arah yang lebih baik. Aktivis adalah Organisator, Tokoh, Penggagas, dan Penggerak. Kalian (Mahasiswa) adalah Aktivis.
Aktifis Aktif mengemban tugas yang berat (anggap wae enteng, ben Semangat) yaitu Aktif dalam Pendidikan/Pengajaran/Pembelajaran, Aktif dalam Penelitian, dan Aktif dalam Pengabdian Masyarakat (kita mengenalnya sebagai Tri Dharma Perguruan Tinggi) secara proporsional. Sulit? Tentu saja. Wala Taiasu. Tidak ada yang benar-benar perfect. Minimal kita sudah berusaha secara proporsional melaksanakannya dengan sepenuh hati. Secara sederhana, terkadang sukses akademik namun lemah di organisasi dan sebaliknya bahkan kedua-duanya sukses atau tertunda. Jangan takut, bersungguh-sunnguhlah sebab semuanya ada ditanganmu (Tawakkal). Misalnya, yang mengambil program studi (prodi) Pendidikan jadilah Aktivis Pendidikan, Mahasiswa Informatika jadilah Aktifis Prodi Teknik Informatika, dan prodi-prodi yang lain semuanya jadilah Aktifis berdasarkan disiplin ilmu dan kemampuan kalian. Namun, mahasiswa juga diharapkan mempunyai kemampuan Interdisiplioner. Jadi, pelajarilah apapun, berorganisasilah, terus membaca dan berfikir, berdiskusi, melaksanakan, dan menulisnya (Good Luck). Mahasiswa yang tidak menjadi aktivis akan menyandang tenggang bahkan non-aktif (naudzubillah).
Dan janganlah menjadi Aktifis Terblokir. Hanya berpenampilan sebagai aktifis (ramput mureh-mureh, busana sobek-sobek, males-malesan, jarang kuliah karena alasan GJ faqod) namun tidak menjalankan tugas aktifis yang sebenarnya dan tidak bersugguh-sungguh. Tidak ada salahnya berpenampilan dan berperilaku sak enake dewe asalkan tidak menggangu dan terus membawa kemanfaatan. Aktifis berdasi juga ada. Sekali lagi, Aktifis adalah karakter, panggilan hati bukan penampian dan gaya doang.
Selanjutnya, bagaimana dengan Aktifis Aktif dan Aktifis Terblokir serta Aktifis Non-Aktif? Jangan memilih akan tetapi lakukan sekarang juga. Sudah siapkah kawan-kawan Menjadi Aktifis? Siap atau tidak, mahasiswa memiliki keharusan menjadi Aktifis bukan menjadi sebuah pilihan. Jangan cengeng, boleh bila terpaksa. Hahaha.
Aktifis Aktif, Non-Aktif, dan Terblokir Reviewed by Makhfud (Cak Pod) on 18.58 Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by My Opinion About © 2014 - 2015
Designed by JOJOThemes

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.