Top Ad unit 728 × 90

Popular Posts

Tari & Terbang Laro: Kesenian Khas Pasuruan

Penampilan Laro di TMII tahun 2014


Pasuruan, digadang sebagai representasi dari budaya multikultur di Jawa Timur. Ada komunitas arab (bangil), komunitas madura (pasuruan timur), campuran (pasuruan barat), dan komunitas tionghoa (daerah kota pasuruan). Setiap komunitas sering membawa dan memperkenalkan budayanya masing-masing. Dengan begitu, akan banyak sekali terjadi dialog budaya, baik antara budaya pendatang dengan budaya pribumi atau budaya pendatang dengan pendatang. Sehingga sering terjadi adanya asimilasi budaya dan akulturasi budaya.

Pertanyaannya, masih adakah kesenian khas pasuruan? Sebut saja Kesenian Laro, sebuah kesenian yang mungkin asing bagi kebanyakan orang, bahkan orang pasuruan. Namun, inilah kesenian Khas Pasuruan. Selanjutnya tidak lama lagi kesenian ini akan benar-benar menjadi (legal) warisan kesenian pasuruan. “Bupati, sudah dan akan menperkenalkan dan menyiapkan Laro sebagai kesenian khas pasuruan. Termasuk, menampilkan Laro dalam peresmian jalan tol gempol-pandaan yang akan dihadiri oleh presiden Jokowi. Yang menarik, akan ada 1000 penari yang menari dengan kesenian Laro tersebut.” Ungkap Sanari, selaku Kades Cendono sekaligus ketua Banser desa Cendono.

            Kesenian yang lahir di desa cendono kecamatan purwosari tersebut bahkan sudah sering tampil di tingkat nasional. Misalnya, pernah tampil di Taman Mini Indonesia, Balai Kesenian Surabaya, Kediri, dan beberapa desa (mengundang) di pasuruan. Entah mengapa, kesenian ini malah jarang didengar di tanah kelahirannya. Bahkan, kesenian ini kalah dengan drumband, sungguh miris kan? “Laro, kalah dengan drumband, terlalu tradisional mungkin.” Ungkap Sanari, yang sekaligus pemeran drama kesenian Laro.

Kesenian Laro harus benar-benar membumi di cendono. Hemat penulis, diajurkan atau bahkan diwajibkan saja menampilkan laro dalam acara-acara yang digelar di desa cendono. Sebab, undangan drumband tampil padat. Pasti bisa membuat jadwal manggung Laro padat. Bagaimana biaya tampilnya? Saya yakin, di desa sendiri cukup makan dan minum. Bila ada rezeki pengundangnya, tanpa diminta pun akan diberi. Apalagi di desa yang kental dengan Aswaja an-Nahdliyah tersebut sangat terbuka, siap berpatisipasi dan membantu kegiatan-kegiatan yang positif. Termasuk, mengenalkan dan menghidupkan kesenian desanya.


Sekilas tentang kesenian laro. Kesenian ini, dimainkan semalam suntuk pada awalnya. Mulai dari menari, tabuh terbang (alat musik), dan pementasan drama. Namun, laro bisa ditampilkan sesuai dengan durasi yang diinginkan dan tetap menampilkan kekhasan kesenian laro tersebut. Terbang laro, terdiri dari 3 alat musik, yakni ketipung, terbang, dan jidor. Akhir-akhir ini, ditambah alat musik gamelan. Adapun tarian Laro, meliputi tari Andrek Duduk (kayak samanan), tari Kendayaan, tari Takruk, dan Tari Lingsir. Pengen tahu? Datang langsung ke desa cendono purwosari pasuruan, atau mengundang tampil kesenian Laro tersebut. Mumpung belum terkenal, tidak sampai 5 juta kok. Hehehehe.

Oleh: Makhfud Syawaludin

Galeri-Galeri:
Penampilan Tokoh-Tokoh Drama dan Tari dalam penampilan Laro







Penampilan Kesenian Laro di Jalan Raya






Tari & Terbang Laro: Kesenian Khas Pasuruan Reviewed by Makhfud (Cak Pod) on 08.16 Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by My Opinion About © 2014 - 2015
Designed by JOJOThemes

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.