Top Ad unit 728 × 90

Popular Posts

PMII NGALAH DALAM HATI KADER-KADERNYA


Mentari meninggi tepatnya pada pukul 09.30 WIB hari Kamis, 16 Oktober 2014 menjadi awal pembukaan acara Rapat Tahunan Komisariat (RTK) ke XIV PMII Ngalah Universitas Yudharta Pasuruan bertempat di Aula Pancasila Universitas Yudharta Pasuruan. Seruan “tangan terkepal dan maju kemuka” memberikan getaran hati semua peserta termasuk penulis kembali mempunyai ruh pergerakan bersama PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia). Terdengar “PMII Ngalah harus mempunyai paradigma baru. PMII harus membangun kepercayaan publik dan mengetahui arah gerakannya, PMII kembali ke kampus, pesantren, dan masjid. Ini adalah pesan alumni Ngalah (pak Dayat) sekaligus instruksi dari PB PMII”, begitu kata Makhfud Syawaludin selaku Sekretaris Umum PC PMII Pasuruan 2014-2015 yang membuka acara RTK tersebut.
Rangkain acara RTK diawali dengan kegiatan Family Gathring, dengan tema“Dilema antara pragmatisme dan loyalitas kader-kader PMII”. Acara tersebut dihadiri 6 alumni lintas generasi sebagai pembicaranya. Sebut saja M. Dayat(angkatan 2000), Zainal Akhwan (angkatan 2005), Khafidz Rasyidi (angkatan 2007), Heri Sunarno (angkatan 2007), M. Ismail (angkatan 2008), dan Anisaus Sholihah (angkatan 2009). Beberapa pesan sekaligus motivasi yang disampaikan mengarah pada apa yang sebenarnya harus kita berikan kepada organisasi dan manfaat peningkatan kedewasaan diri melalui organisasi. Selain itu, PMII menjadi lumbung ilmu dan pondasi bergerak bagi para kader-kader PMII dalam dunia profesional. Luar biasa bukan? Bagaimana dengan kita?
Posisi duduk yang begitu formal ketika pembukaan, diobrak-abrik oleh moderator atas instruksi sahabat Zainal Akhwan menjadi posisi duduk melingkar. Posisi duduk tersebut memberikan pesan “Kita semua masih tetap sejajar di dalam PMII, baik itu alumni, kader, dan anggota masih menyandang sebutan Sahabat dan Sahabati serta berkeharusan bersama-sama tetap berdzikir, berpikir, dan beramal saleh.” Begitu kata Makhfud Syawaludin, selaku moderator. Lebih lanjut, moderator membuka refleksi dengan memaparkan motivasinya di PMII dan memperkenal seluruh alumni yang menjadi pembicara sekaligus menyatakan “saya ngefans kepada Beliau-Beliau, dan banyak mendapatkan ilmu dari Beliau-Beliau,” ungkap Ketua Komisariat Ngalah 2012-2013.
PMII adalah titik penting bagi saya”ungkapan Zainal Akhwan menjadi pembuka pembica dari para alumni. Beliau bercerita bahwa di PMII ikuti saja prosesnya, kalian akan menemukan manfaat ketika sudah pasca PMII. Masih melekat dalam persepsi Beliau, bahwa ikut PMII akan tersesat di jalan yang benar. “Ketika di PMII, saya mengikuti tanpa tahu secara jelas sebenarnya tujuannya apa. Tetapi ketika pasca PMII dan bekerja di dunia profesional saya sadar, bahwa saya di PMII benar-benar tersesat di jalan yang benar,” Ungkap Dosen Komunikasi Universitas Yudharta Pasuruan. Lebih lanjut, “ikut di PMII memberikan banyak manfaat buat diri saya dalam menjadi kehidupan. PMII, teruslah berusaha bermanfaat diruang publiknya,” begitu kata penutup dari Presiden Mahasiswa UYP 2006-2007.
Menyambung sahabat Zen, “PMII adalah sumber gerakan kita” ungkap Sahabat Khafidz Rosyidi, dosen Fakultas Teknik UYP. PMII harus menata kaderisasi, sebab kaderisasi itu penting. Dan tak lupa pula soal pendistribusian kader-kadernya. PMII mesti membangun citra dirinya dengan baik di kampus dan di pesantren. Selain itu, “kader-kader PMII harus aktif. Aktif itu ketika kader mempunyai persepsi apa yang kita berikan kepada organisasi. Sebaliknya bila kader itu pasif, maka kader tersebut akan berpersepsi aku dapat apa diorganisasi”. Ungkap Presiden Mahasiswa UYP 2008-2009. Terakhir, alumni melalui sahabat Khafidz menyatakan siap membatu PMII. Sebab “Kebesaran organisasi juga ditopang oleh Alumni” kata penutup dari ketua komisariat Ngalah 2007-2008.
Tiba-tiba hening, ketika M. Dayat akan memulai orasinya. Berbeda ketika beliau menyapa dengan sebutan sahabat-sahabati dan mengakui “saya masih sahabat”, seluruh kader PMII tersenyum dan mulai ramai kembali. “PMII jangan hanya dijadikan tempat berkumpul saja, PMII wadah kedewasaan” ungkapan dalam dari kepala BAUK UYP tersebut. Kemudian Beliau bertanya, “apa motivasi kalian ikut PMII? Ketika kita sudah tahu tujuan itu, maka akan kita peroleh tujuan itu”, kata tegas dari pengurus yayasan darut taqwa tersebut. Selanjutnya membahas soal perizinan dari pesantren yang ketat, beliau dengan bijaksana mengatakan anggap saja itu sebagai kearifan lokal, sebab dengan adanya tantangan tersebut organisasi dapat menjadi dewasa dan besar. Selain itu, belajar diorganisasi juga mengasah kemampuan otak kanan kita. Jangan ragu danyakinlah belajar diorganisasi membantu kematangan berpikir kita dalam menjalani kehidupan. “PMII, bangun eksistensi diri dengan membentuk kepercayaan publik”, ungkap dosen UYP tersebut. Menutup pembicaraannya, “hanya PMII, Visi dan Misinya serupa dengan Visi Misi Yayasan Darut Taqwa. Sama seperti PMII, Yayasan juga mengajarkan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual”. Kata Sahabat Dayat, Direktur LP2TS (Lembaga Pengembangan Penelitian dan Transformasi Sosial) tersebut.
Tiba kemudian giliran seng baurekso PMII Ngalah, sahabat Heri Sunarno, akrap disebut Cak Ndeng. “Saya adalah kader PMII paling Goblok, karena kegoblokan itu saya belajar di PMII”, ungkap dosen komunikasi UYP. Sebelum ini, di PMII ada banyak kegiatan bakat minat seperti PSP (Paduan Suara Pergerakan), Teater, Group Band “Yowes band”, dan Pecinta Alam “Hiu Darat”. Menurut Beliau, momen RTK adalah awal terbaik untuk menyatukan PMII. “Belajar di PMII jangan nanggung, gak rugi kok”. Kata cak ndeng, kader yang hidup di PMII selama 11 tahun. Setelah selesai, pak dayat kemudian angkat bicara “Hampir yang mempelopori macam-macam organisasi di Ngalah adalah PMII”.
Kesempatan mendekati akhir, dimulai oleh sahabati Anisaus Sholihah. “Sampai hari ini, saya masih menyimpan jaket PMII saya, yang memang cukup besar. Hehehe”. Selanjutnya sahabati Anis berpendapat, “PMII harus mengembangkan paradigma baru soal aktifitasnya, bahwa dimanapun aktifitas PMII harus baik dan mewarnai. Menjadi pekerjaan rumah kita, meskipun kegiatan PMII di dalam lingkungan yayasan juga harus dapat berjalan maksimal dan jangan berprasangka bila berada di dalam kegiatan tidak maksimal”, Pengurus Komisariat PMII Ngalah 2012-2013. Lebih lanjut, “Pengurus pondok boleh ikut organisasi”, ungkap mantan pengurus asrama D dan keamanan Putri PP Ngalah. Kemudian akhirnya di akhiri oleh sahabat M. Ismail. “Loyalitas, baru yang lain-lain”, kemudian “Tingkatkan kinerja Rayon, mungkin sekarang bisa ada 5 (lima) rayon”, begitu kata ketua BEM-F pertama dan terakhir di UYP 2008-2009. Berbicara soal program di PMII, “Jangan banyak-banyak program, yang penting berkelanjutan/Istiqamah”, dan “Hampir semua ilmu dan pengalaman saya karena PMII”, ungkapan terakhir dari ketua I PK PMII Ngalah 2009-2010. Sebelum ditutup, sahabat Khafidz menyanyikan lagu ciptaan PMII Ngalah, yang judulnya lupa:

Bila Ku Tatap Jauh…..
Ingin Ku Merengkuh…
Namun, Ku Terbelenggu oleh Paruh Hatiku
Reff:
PMII…..
Kuserahkan Jiwa dan Ragaku
PMII….
Ku Serahkan Hanya Untuk Dirimu

Setelah semua pembincangan hangat berakhir, kemudian dihibur oleh penampilan perwakilan kader PMII menyanyikan lagu-lagu pergerakan. Suasana hari yang panas tersebut menjadi suasana nyaman keluarga besar PMII Ngalah. Semoga PMII Ngalah semakin jaya.
Sekali bendera dikibarkan, hentikan ratapan dan tangisan. Mundur satu langkah adalah penghianatan.
Tangan Terkepal dan Maju Kemuka. Hidup PMII. Salam Pergerakan.
Paparan diatas hanya sebagian dari beberapa pesan, motivasi, dan ilmu yang dapat dirajut oleh penulis. Mohon Maaf apabila terdapat kesalahan. Bila perlu, tambah pesan-pesan yang kalian dengar ketika acara tersebut dengan berkomentar. Terima Kasih.
Salam Takdim. Makhfud Syawaludin.
PMII NGALAH DALAM HATI KADER-KADERNYA Reviewed by Makhfud (Cak Pod) on 06.13 Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by My Opinion About © 2014 - 2015
Designed by JOJOThemes

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.