Top Ad unit 728 × 90

Popular Posts

Pemuda dalam Lingkaran Konflik dan Perdamaian




https://www.facebook.com/photo.php?fbid=817776284909699&set=t.100000517017128&type=3&theater

Semacam Pengantar
Membicarakan soal perdamaian akan juga membicarakan soal konflik. Artinya, konflik dan perdamaian ibarat sebuah timbangan yang akan terus bergerak saling memberatkan. Semakin banyak benih-benih perdamaian yang dikumpulkan, maka akan semakin ringan benih-benih konflik. Dalam hal ini, konflik merupakan bagian yang akan memberatkan apa itu perdamaian. Butuh usaha bersama serta tenaga yang besar agar dapat memberatkan timbangan ke arah perdamaian, termasuk mengajak para pemuda menjadi konseptor sekaligus penggerak perdamaian.
Masihkah ingat, perkataan Bung Karno yang berbunyi kurang lebih “berikan aku 10 pemuda, akan ku guncang dunia ini. Dapat dimaknai bahwa pemuda merupakan proses hidup yang mempunyai nilai kehidupan yang begitu berarti. Di sisi yang lain, pemuda akan hanya menjadi pelaksana, tidak lebih. Kenapa demikian? karena yang mengkonsep adalah golongan tua. Pemuda sebagai aset berharga dalam realisasi konsep tersebut. Meski demikian, pemuda tanpa dikomando akan mensederhanakan atau memikirkan konsep yang ditawarkan. Mungkin itu salah satu tujuan mengapa pemuda yang harus melaksanakan atau ikut berperan dalam perubahan apapun. Bahkan, almarhum Pak Pramoedya Ananta Teor, “Hanya pemuda atau mahasiswa yang mampu merubah Indonesia”. Itu semua telah terbukti dimasa lalu tentang peran pemuda merubah hal-hal yang lebih baik di jamannya. Sebut saja, peristiwa sumpah pemuda, proklamasi, lahirnya reformasi, dan lain sebagainya.
Selain itu, sisi lain pemuda adalah mudah untuk diprovokasi soal kebenaran inklusif maupun kebenaran eksklusif. Paragraf sebelumnya mewakili provokasi positif terhadap pemuda. Adapun beberapa provokasi negatif terhadap pemuda antara lain:
  1. Memciptakan pemuda-pemuda tandingan untuk pemuda-pemuda yang memperjuangkan keadilan.
  2. Cukup banyak gerakan-gerakan Islam fundamental maupun ekstrim liberal yang lebih banyak beranggotakan pemuda-pemuda.
  3. Merekrut pemuda-pemuda yang masih memiliki sedikit pengetahuan yang luas dengan dokrtin-doktrin yang menjadi agenda kepentingan golongan tertentu.
  4. Menyibukkan mahasiswa-mahasiswa dengan kegiatan-kegiatan formal kampus dan membatasi sekaligus memberikan sugesti-sugesti negatif ketika aktif di dunia aktifis pergerakan.
  5. Mempertontonkan film-film tentang pemuda yang kurang mendidik dan terkesan bersifat foya-foya, serta film-film yang mengandung unsur-unsur maupun pemicu free sex.
Selain itu, bisa jadi masih banyak upaya-upaya yang pada intinya bertujuan merusak generasi pemuda, membodohkan pemuda, serta memanfaatkan kekuatan pemuda untuk kepentingan kelompok tertentu saja. Bisa kita simpulkan, bahwa pemuda berada dalam lingkaran yang sama berpotensi melakukan konflik maupun provokator perdamaian.
Pemuda sebagai Busur Panah Perdamaian
Melihat pemuda yang sama-sama berpotensi untuk diarahkan kepada konflik atau pegiat perdamaian, memberikan semangat kepada kita untuk menyebarkan virus-virus perdamaian kepada pemuda. Sebut saja busur panah yang mesti harus dipertajam dan diarahkan kepada sasaran perdamaian. Beberapa upaya menurut hemat penulis dapat mempertajam dan melesatkan pemuda menuju Busur Panah Perdamaian, antara lain:
  1. Mengajak dan memberikan banyak wacana-wacana agama secara luas dan bersifat inklusif. Bukan sekedar diajarkan tata cara ibadah mahdloh, tetapi juga ajaran-ajaran agama yang berhubungan dengan aktifitas sosial.
  2. Mengajak dan memberikan banyak wacana-wacana tentang teori-teori sosial, seperti halnya Hak Asasi Manusia, Dampak Kekerasan dan Konflik, Ilmu Etika, Pluralisme, Multikulturalisme, filsafat, dan lain sebagainya.
  3. Membentuk komunitas-komunitas berdasarkan tren anak muda, sekaligus diselip-selipkan materi maupun diajak berbicara soal pengalaman persahabatan, tolong menolong, pentingnya ilmu, dan lain sebagainya.
  4. Melibatkan pemuda dalam gerakan-gerakan perdamaian dan gerakan-gerakan positif yang lain.
  5. Memperkenalkan film-film tentang kebebasan hak, tentang tragedi kekerasan, tentang persahabatan dan perdamaian, dan nilai-nilai positif yang lain.
Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengajar pemuda menjadi provokator perdamaian. Sebab pemuda mempunyai banyak potensi-potensi secara maksimal untuk mengawal perdamaian dengan belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya terkait memperjuangkan perdamaian. Akan begitu berat, tentu saja. Sebab Perdamaian adalah Jembatan Surga di Dunia.

Sumber: http://muda.kompasiana.com/2014/09/24/pemuda-dalam-lingkaran-konflik-dan-perdamaian-676207.html
Pemuda dalam Lingkaran Konflik dan Perdamaian Reviewed by Makhfud (Cak Pod) on 03.28 Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by My Opinion About © 2014 - 2015
Designed by JOJOThemes

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.