Top Ad unit 728 × 90

Popular Posts

Haul Gus Dur Ke-5 di Pasuruan: Refleksi 5 Tahun Tanpa Gus Dur

Sambutan Bupati Pasuruan

Haul Gus Dur masih dan kembali diperingati (11/01) sebagai bentuk menghormati persatuan dan menjunjung kebersamaan. Dihadiri langsung oleh Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid dan dibuka oleh Bupati Pasuruan, hadir 163 peserta dari 100 peserta yang ditargetkan. Acara juga dimeriahkan oleh Group Lawak Abioso, Tabo Perkusi, UKM Seni El-Izzah Univ. Yudharta Pasuruan, dan Bharongsai dari Klenteng Pasuruan. Kegiatan bertempat di Depot Nyonya Gempol ini dipelopori oleh KGSKR (Komunitas Gitu Saja Kok Repot) gusdurian pasuruan dan melibatkan lintas agama, mulai dari Klenteng Kota PasuruanGBIS (Gereja Bethel Injil Sepenuh) Pandaan, GKJW (Gereja Katolik Jawi Wetan) Gempol, GKI(Gereja Kristen Indonesia) Elkana, MWC NU Gempol, Stapa Center dan PC PMII Pasuruan.
“Haul  GD (Gus Dur) yang diadakan KGSKR ini lebih kami dorong untuk merefleksikan makna denyut perubahan kehidupan berbangsa kita pasca Gus Dur terutama nilai Kesetaraan dan keadilan yang selama ini menjadi concern GD, KGSKR melihat ada kecenderungan pengagungan nama Gus Dur yang menurut kami justru mengaburkan nilai-nilai yang selama ini diperjuangkan GD. Boleh saja kita memberi nama Jln. dengan nama GD, Ziarah ke makam GD tetapi yang lebih bermakna dari itu semua adalah jika kita mampu meneruskan apa saja yang selama ini diperjuangkan GD untuk hal inilah refleksi ini memiliki makna yang kuat.“ Ujar Jauharul Lutfi selaku Koordinator KGSKR.


Acara Bernuansa Dialog Kebudayaan


Group Lawak Abioso Beraksi


Musikalisasi Puisi Oleh UKM Seni El-Izzah Univ. Yudharta Pasuruan

Budaya-budaya beragam di Indonesia sedang mengalami masa-masa saling menghormati dalam tingkat setengah hati. Mengapa demikian, sebab banyak kebudayaan yang masih memayoritaskan dirinya dan menganggap ada kebudayaan minoritas sebagai bentuk peringkat-peringkat. Tidak lain hanya untuk sebuah kepentingan golongan. Bukankah kita dalam taraf berkepentingan bersama? Yakni kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Untuk mengawali itu semua, dibutuhkan dialog kebudayaan dalam bentuk apapun. Dalam hal ini, KGSKR mencoba membangun nuasa dialog kebudayaan tersebut dalam acara-acara formal, selanjutnya dilanjutkan pada kehidupan sehari-hari masyarakat.
Acara haul sebelum dibuka diiringi dengan musik-musik daerah dan shalawat dengan aransemen musik modern oleh Tabo Perkusi. Selanjutnya dilanjut penampilan Bharongsai dari Klenteng Kota Pasuruan. Setelah itu baru dilanjut dengan menyatukan persepsi untuk menjunjung tinggi Indonesia dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya”. Selanjutnya sambutan-sambutan.


Penampilan Tabo Perkusi

Kebersamaan menegakkan kebajikan dan membela NKRI perlu kita tingkatkan. “Banyak gejolak eksternal dan internal yang harus kita berikan jawaban pada permasalahan-permasalahan yang ada di dalam nya. Kita sudah sepakat bahwa kesatuan negara kita yaitu pancasila dan NKRI. Jika ada yang mengotak-atik kita siap untuk melakukan perlawanan dengan bantuan para banser dan polisi.Permasalahan pendidikan, ekonomi, hak asasi manusia, keadilan dan persatuan itu yang perlu kita jawab bersama-sama.” Tegas Lutfi dalam sambutannya.

Disusul Alissa Wahid, begitu sapaan akrab putri pertama Gus Dur, sangat berterima kasih atas diadakannya haul Gus Dur di Pasuruan yang dipenuhi dengan tampilan lintas budaya. “Saya ingat KH. Ahmad Siddiq mengatakan kalau umat islam ingin menegakkan negara rahmatan lil alamin harus bisa menjaga tiga ukhwah, yakni ukhuwah Islamiyah, basyariyah, dan wathoniyah. Inilah yang menjadi semangat kita. Saya berharap semoga temen-teman KGSKR ini menjadi laskar untuk mengembangkan tiga ukhwah tersebut.” Lebih lanjut, “Kegiatan ini merupakan sebuah penghormatan yang besar yang diberikan masyarakat kepada Gus Dur. Terima Kasih” Tutup Beliau dalam sambutannya.
Bupati Pasuruan ternyata mendapatkan barakahnya Gus Dur, sebab ketika menjadi komandan Banser mendapatkan mandat tugas yang cukup berat. Dengan menjadi Bupati, semoga Gus Irsyad dapat melaksanakan apa yang disarankan oleh Gus Dur. “Suatu ketika saat Gus Dur ada kegiatan di ponpes al-Hidayah Gus Taba, saya masih ingat Gus Dur setelah acara ingin istirahat di taman dayu waktu itu dan yang mendampingi Mbak Yenni sama Cak Anam. Saya masuk untuk sowan ke Gus Dur, dan Gus Dur menyuruh yenni sama anam pergi, tinggallah Gus Dur dan saya. Kata Gus Dur, awakmu saiki dadi opo? Komandan banser di pasuruan, oh di pasuruan iku ada energi, ada minyak, dan gas, awakmu gae opo2 ngunu lho di kunu. Ternyata memang sekarang mulai muncul landingnya gas yang menjadi kekayaan pasuruan. Belum maksimal memang, tapi mulai ada perkembangan.” Ujar H. Irsyad Yusuf, SE., MM.
Pembukaan diakhiri doa bersama untuk Gus Dur. Doa ini dipimpin oleh Kyai Imron Rosyadi (MWC NU Gempol). Suasana menjadi begitu khidmat dengan doa untuk kesuksesan diri, meneruskan kebajikan Gus Dur, dan Tokoh-Tokoh Pemersatu Bangsa serta menuju kejayaan Bangsa dan Negara Indonesia yang Beradab dan Berkeadilan.
Menginjak acara refleksi, dibuka oleh Abioso sebagai presenter. “Bupati dapat barakahnya Gus Dur dari komandan banser jadi bupati, kalau Sarep dari pelawak bakal jadi pemulung.” Kata Amin Abioso. Serentak peserta pun tertawa lepas. Peserta dikagetkan dengan ungkapan Sarep, “Ada hal yang tidak diketahui oleh semua orang soal Gus Dur, bahkan Mbak Alissa dan Pak Bupati.” Amin pun bertanya, “apa itu Rep?”. “Aku juga tidak tahu. Hahahaha,” jawab Sarip dibarengi tawa seluruh peserta. Pada dasarnya bahwa kita akan kesulitan memahami gus dur, itu hanya bisa dilakukan saat bersinggungan dengan apa-apa yang diperjuangkan serta melanjutkan perjuangan Beliau. Dengan begitu, kita akan memahami Gus Dur. Memahami Gus Dur, Memahami Indonesia.

Selanjutnya penampilan musikalisasi puisi oleh UKM Seni El-Izzah Universitas Yudharta Pasuruan yang menggungah semangat kebersamaan untuk kemajuan Indonesia. Selanjutnya dipungkasi penampilan Bharongsai yang begitu menakjubkan dan penuh semangat kebersamaan. “Dalam keragaman bersemangat dalam kebajikan.” Ungkap Pemandu Bharongsai disela-sela penampilan. Selanjutnya membuka refleksi dengan gegap gempita tepuk tangan peserta atas pertunjukkan bernuasa dialog budaya tersebut. Mungkinkah nanti, ketika acara Maulid Nabi dimeriahkan pula dengan Bharongsai/Teater Seni? Atau Ketika Natal-an juga dimeriahkan pula dengan Bharongsai? Sekali lagi mungkinkah ketika perayaan Imlek juga dimeriahkan pula dengan musik (dengan alat-alat) Banjari-an?


                                Aksi Bharongsai dari Klenteng Kota Pasuruan


Dari kiri: Pdt. David, Mbak Alissa, Gus Irsyad.
Para Bharongsai memberikan penghormatan kepada Bupati Pasuruan


Refleksi Menuju Semangat dan Gagasan Gus Dur

Terakhir soal sekilas catatan soal refleksi. Sekedar ingat bahwa Abioso akan menunjukkan tepuk gusdurian. Pada awalnya, semuanya penasaran. Akan tetapi, sampai acara berakhir, tepuk gusdurian itu lenyap dengan tepuk tangan para peserta yang semakin menikmati indahnya kebersamaan. Masihkan kita minta tepuk itu?

Mengawali refleksi, Moderator menyampaikan bahwa kita semua masih dan memang mencintai Gus Dur. Selanjutnya memperkenalkan pembicara yang akan menyampaikan refleksi secara bergantian. Untuk yangpertama, refleksi disampaikan oleh Pdt. David Kurniawan (GBIS Pandaan). “Terima kasih.AssalamualaikumSyallom semoga Yesus memberkati. Setelah 5 tahun ini, kita megalami hal yang indah bersama hasil perjuangan Gus Dur. Kalau sudah cinta damai, pasti bahagia. Dulu sebelum bebas seperti sekarang. Ketika mengucapkan salam selalu diplengosi. Berkat Gus dur yang suka menghormati, setia kawan, mencintai banyak golongan berhasil merubah itu semua menjadi Indah.” Ujar David dalam awal pembicaraan bernuasa keakraban dan kedamaian.
Ada yang bilang desember dan januari adalah bulannya Gus Dur. Sebab di bulan-bulan ini yang biasanya ribut-ribut akan natal, kini menjadi aman dan damai serta mengawali tahun baru dengan semangat kesetaraan dan keadilan. “Ketika gereja di jaga banser itu sebuah anugerah. Polisi dan tentara belum datang, banser datang duluan. Ini bukti kebersamaan. Hubungan yang harmonis. Kita pernah bersama lakpesdam menyelenggarakan sunat masal di Kalipang GratiKetika melaksanakan kegiatan bersama itu “asyiknya tuh disini”Kita juga pernah showan ke Yudharta ke Kyai.” Kenang beliau.

Selain berbicara soal 9 nilai perjuangan Gus Dur, beliau menyampaikan soal pertanyaannya kepada para sahabatnya soal Gus Dur. “Dia tokoh yang luar biasa, memperjuangkan kebebasan beragama, memanusiakan manusia, dan bharongsai bisa tampil di ruang publik berkat Gus Dur. Gus Dur adalah Ahli/Pakar Relationship. Beliau bisa masuk dan diterima oleh semua golongan, baik kalangan pemuda dan orang tua.” Jawab alumnus SABIS Surabaya dan STT LETS Jakarta tersebut. Mengutip juga ayat-ayat al-Kitab soal kerukunan dapat membawa berkat (berkah dalam Islam). “Kalau kita hidup bersama, pasuruan akan diberkati oleh Tuhan. Kalau rukun itu enak. Kalau rukun itu adem. Berbahagialah orang yang membawa damai. Semua orang yang membawa damai pasti bahagia.” Ujarnya. Patut kita teladani bahwa mengambil kebaikan bisa dari mana saja. “Kita mau gusdurian benar-benar menjadi milik kita semua. Ajaran beliau bukan untuk satu golongan, tetapi untuk semua orang Indonesia. Bahkan Kata-kata beliau cukup memberkati saya.” Ucap ketua PBIS (pemuda gereja bethel injil sepenuh) KOMDA Jatim-Bali sampai sekarang. 

Untuk yang keduaYudhi Dharma Santoso (Yoe Liong) menceritakan refleksinya soal Gus Dur. “Selamat siang, salam sejahtera, dan assalamualaikum.” Begitu mantab salam awal kebersamaan Beliau. Selanjutnya ketika mendengar adzan, Beliau langsung berhenti dan dengan sadar serta meminta moderator untuk memberitahu bahwa kita menghormati adzan dengan menghentikan kegiatan. Luar biasa bukan?
Seperti yang pernah disampaikan di kegiatan Kelas Pemikiran Gus Dur Pertama Pasuruan, bahwaGus Dur mempunyai peran penting atas eksistensi agama konghucu di Indonesia dan berani membela kaum minoritas yang tertindas. Saya selalu ingat slogan-slogan Gus Dur. “Hidup beragama, tanpa kejujuran, tanpa kebaikan adalah kebohongan. Tidak penting apa agama, suku, dan ras bila kita berbuat kebajikan, mereka tidak akan bertanya siapa agamamu,” Ujar pelatih Wushu tersebut. Sebelum mengakhiri pembicaraan, “dulu ketika kecil sering olok-olok-an (mengejek) budaya dan agama namun tidak apa-apa, namanya saudaraAyo junjung toleransi. Semangat kita tabuh untuk kebajikan.” Ujar pria yang pernah berstatus WNA padahal lahir di Indonesia.

Sesi ketiga dilanjutkan oleh Andre Dewanto Ahmad (PW Ansor Jatim). Beliau mengawali refleksi soal karamahnya Gus Dur yang sempat melihatnya sendiri. “Gus dur pernah diundang oleh PMKRI(Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia) di malang. Ketika pembicara lain berbicara Beliau tertidur. Setelah berbicara tidur lagi. Namun ketika giliran Beliau menjawab pertanyaan peserta, semua pertanyaan dijawab dengan tuntas.” Kenang mantan ketua umum PC PMII Kota Malang tersebut.

Kemudian Beliau mengutip pendapat tokoh-tokoh soal Gus Dur. “Menurut Gus Ipul, Gus dur itu orangnya pintar, loman (dermawan), dan berani.” Selanjutnya, “tidak mungkin bisa meniru Beliau. Karakter pemimpin itu pemberani dan pintar dan pemurah, itu ada dalam diri Gus Dur.” Ujar Sekretaris PW ISNU Jatim. Kemudian Mengutip Franz Magnis-Suseno. “Gus Dur seorang raksasa dunia. Gus dur adalah sales Islam terbaik. Saya belum pernah bertemu orang terbaik selain Gus Dur. Dia mempunyai wawasan luas, pandai, terbuka, dan berani. Dan ini yang jarang dimiliki orang.” Ungkap mantan Ketua KPU Jatim tersebut.

Lebih lanjut beliau bercerita. “Gus dur sangat terpengaruh dengan kematian Kyai Wahid. Umur 5 tahun melihat jasad ayahnya diiringi bersama banyak masyarakat. Akhirnya Beliau memikirkan kebaikan apa yang telah diperbuat ayahku? Bisakah aku sepertinya?” Ujar Andre sapaan akrabnya. Ditambah, “Gus dur di depan professor ya seperti professor, di depan aktifis juga jadi aktifis. Bahkan Beliau adalah Bapak NGO pertama dengan pesantren dan NU-nya. Intinya, Gus Dur orang baik dan bisa kita contoh.” Ungkap wakil ketua PW Ansor Jatim.

Untuk yang terakhir, Alissa Wahid menyampaikan refleksi atas almarhum ayahnya. Awal pembicaraan Beliau mengingatkan sholat ashar dan boleh bahkan jangan malu untuk meninggalkan forum untuk menunaikan sholat. “Gus dur itu sering banyol (bercanda)”. Misalnya guyonan soal siapa yang duluan masuk surga. “Di depan pintu Surga sekaligus malaikat penjaganya dan banyak juga orang-orang yang berdiri di depan pintu untuk dapat memasuki surga, walaupun pintu masih tertutup. Mereka itulah para pemuka agama. Tiba-tiba, ada orang lusuh yang kemudian dipersilahkan masuk. Akhirnya pemuka agama demo. Kita ini wakil Tuhan kok diakhirkan. Siapakah orang lusuh itu? Seorang supir Bus di Jawa Timur. Sebab para penumpang ingat Tuhan saat menjadi penumpang bus tersebut. Sebab ngebut. Sedangkan ceramahnya tokoh agama saat berceramah ditinggal tidur pendengarnya.” Ujar Koordinator Jaringan Gusdurian Nasional tersebut.
Menurut Alissa, “Gus dur menggunakan humor untuk menunjukkan apa sih yng esensi dan mana yang luar. Esensinya adalah membawa umat yang maslahat dan dekat dengn Tuhan. kemudian, Humor menjadikan kita merefleksi melihat kekuranga kita tanpa setres. Salanjutnya, Humor membuat kita menerima perbedaan dengan tanpa ketegangan.” Ungkap Alumnus UGM tersebut. Pernah juga Gus Dur ditanya kenapa TNI-POLRI dipisah? “Kenapa kok dipisah?Ya memang beda, tidak bisa disatukan. Karena tidak ada mabuk polisi. Tapi mabuk darat, laut, dan udara.” Jawab Gus Dur kenang Alissa.

Alissa juga menjelaskan soal sikap Gus Dur yang terus dan berada di depan dalam menegakkan keadilan dan membela kaum tertintas (kaum mustad afin). Penah Gus Dur memberikan pengantar karangan pasangan Budi dan Lani (sebagai bentuk pembelaan Gus Dur) yang mencoba memperjuangkan haknya untuk menikah dengan cara/adat konghuchu. Beliau menegaskan, “Keberagaman adalah alasan adanya negara Indonesia. Tanpa keberagaman tidak ada Indonesia. Para pendiri bangsa memilih menjadi satu saja yakni Indonesia. Seperti Bahasa Indonesia yang kita ciptaan untuk menghubungkan keberagaman di Indonesia ini. Bahkan setiap munas NU ini selalu diingatkan:Indonesia adalah kesepakatan kebangsaan para nahdiyin dengan elemen bangsa yang lain menjadi satu. Ujar perempuan yang mengisi curriculum vitae pada pengalaman organisasinya adalah “Banyak”.

Penulis akhiri dengan permohonan maaf apabila ada beberapa kata/kalimat yang berubah. Namun pada intinya, liputan kegiatan ini bertujuan untuk tetap menebar kebaikan di tengah keragaman. Bila ingin melihat secara utuh kegiatan Haul Gus Dur ini, bersabar sebentar. Sebentar lagi akan kami unggah di Youtube.com dan akan diinfokan melalui web ini. Terima kasih. (Makhfud)

Sumber: http://www.gitusajakokrepot.org/2015/01/haul-gus-dur-ke-5-di-pasuruan-refleksi.html
Haul Gus Dur Ke-5 di Pasuruan: Refleksi 5 Tahun Tanpa Gus Dur Reviewed by Makhfud (Cak Pod) on 04.46 Rating: 5

1 komentar:

  1. Where to Play Blackjack Online and the Casino War - Dr. Johns
    Here are some tips for playing 순천 출장샵 blackjack with blackjack online. These 제주도 출장마사지 are for those who like playing 용인 출장샵 casino 영천 출장안마 games for 남원 출장마사지 fun, and people who like to try

    BalasHapus

All Rights Reserved by My Opinion About © 2014 - 2015
Designed by JOJOThemes

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.